November 5, 2025

Pemkab Pangandaran Bangun Cath Lab Modern

ungkapsebab.com, BERITA PANGANDARAN.  Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Pangandaran resmi memulai pembangunan gedung baru di RSUD Pandega. Pembangunan ini mencakup ruang rawat inap, Cath Lab (Catheterization Laboratory), dan ruang Cytotoxic. Proses peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, pada Selasa, (05/08/2025).

Dalam sambutannya, Citra menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem layanan kesehatan daerah, khususnya untuk penanganan penyakit jantung dan kanker.

“Cath Lab ini adalah ruangan khusus untuk tindakan seperti pemasangan ring jantung, yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ucapnya dengan nada tegas.

Menurutnya, keberadaan Cath Lab menjadi kebutuhan mendesak di Pangandaran, mengingat banyaknya warga yang harus dirujuk keluar daerah karena keterbatasan peralatan di rumah sakit setempat.

Dokter Spesialis Jantung Sudah Ada, Tapi Belum Bisa Bertugas Penuh

Pemkab Pangandaran juga mengungkapkan bahwa mereka telah mempersiapkan sumber daya manusia sejak jauh hari. Saat ini, RSUD Pandega telah memiliki dokter spesialis jantung yang baru saja menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia. Menurut Citra, seluruh biaya pendidikan dokter tersebut ditanggung oleh Pemkab Pangandaran sebagai bentuk investasi jangka panjang.

Namun, pelayanan pemasangan ring jantung belum bisa langsung dimulai. Citra menjelaskan bahwa sang dokter masih harus menjalani pelatihan tambahan dan bertugas minimal satu tahun sebelum bisa melakukan tindakan medis secara mandiri.

“Untuk tindakan pemasangan ring, dokternya masih harus menjalani pendidikan tambahan dan wajib bertugas satu tahun. Selain itu, alatnya juga belum tersedia. Ruangannya sudah ada, tapi alat medisnya belum lengkap,” jelasnya.

Pernyataan ini menyiratkan bahwa pembangunan fasilitas tidak bisa berdiri sendiri tanpa kesiapan tenaga ahli dan dukungan anggaran yang memadai.

Ruang Cytotoxic Jadi Fasilitas Penunjang Penanganan Kanker

Selain Cath Lab, Pemkab juga tengah membangun ruang Cytotoxic, yang berfungsi untuk menangani obat-obatan kemoterapi secara aman. Obat-obat tersebut bersifat toksik dan harus dikelola secara khusus, baik dari sisi penyimpanan maupun pemberiannya kepada pasien.

Menurut Citra, pembangunan ruang ini penting karena selama ini pasien kanker dari Pangandaran masih harus menjalani perawatan ke luar daerah, yang tentu menambah beban fisik, mental, dan finansial pasien serta keluarganya.

“Ruang Cytotoxic ini akan mendukung penanganan pasien kanker yang selama ini kesulitan mendapat layanan di dalam daerah,” ungkapnya.

Fasilitas ini juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan RSUD Pandega sebagai rumah sakit rujukan regional, sehingga tidak hanya melayani warga Pangandaran, tetapi juga dari daerah sekitar.

Pemerintah Akui Tantangan Anggaran Masih Menghantui

Citra secara terbuka mengakui bahwa keberhasilan pembangunan fasilitas kesehatan ini sangat bergantung pada ketersediaan anggaran dan kelancaran administrasi. Ia menyebutkan bahwa proses tidak akan bisa berjalan optimal tanpa dukungan dana dan komitmen semua pihak.

“Mudah-mudahan anggaran bisa segera tersedia, agar pelayanan tidak terlalu lama tertunda,” katanya.

Pernyataan ini sekaligus menjadi kritik terhadap lambannya alur penganggaran dan administrasi pemerintah. Padahal, kebutuhan akan layanan jantung dan kanker adalah nyata dan mendesak.

Layanan Kesehatan Jangan Lagi Jadi Barang Mewah

Selama ini, layanan penyakit jantung dan kanker di Pangandaran masih terbatas. Banyak warga yang harus ke Tasikmalaya, Bandung, atau bahkan Jakarta untuk mendapatkan tindakan medis lanjutan. Situasi ini sangat menyulitkan masyarakat, apalagi bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Citra menyampaikan bahwa pembangunan ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan sistem kesehatan yang lebih lengkap dan inklusif.

BACA JUGA: RSUD Ciamis Hadirkan Inovasi Antar Obat 

“Ini langkah awal untuk pelayanan yang lebih lengkap di daerah kita sendiri,” ujarnya di akhir sambutan.

Dengan dimulainya pembangunan fasilitas ini, pemerintah daerah menunjukkan keseriusannya dalam memperjuangkan hak kesehatan masyarakat.

Namun, perlu dicatat bahwa pembangunan fisik hanyalah awal. Yang lebih penting adalah memastikan seluruh elemen tenaga medis, alat, anggaran, dan manajemen harus benar-benar siap mendukung sistem yang telah dibangun.  (KMP/ungkapsebab.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *