Payung Geulis Jadi Daya Tarik Pameran Jayantara Priangan Timur
ungkapsebab.com, BERITA TASIKMALAYA. Hari terakhir Pameran Jayantara Priangan Timur 2025 yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya terus dipadati pengunjung dari dalam maupun luar daerah minggu (24/08/2025) Acara ini menghadirkan 93 produk UMKM unggulan, salah satunya adalah kerajinan khas Kota Tasikmalaya, yakni Payung Geulis.
Payung Geulis merupakan kerajinan tangan yang dibuat dari bambu, dilapisi kain atau kertas, lalu dihias dengan lukisan khas oleh para seniman lokal. Produk ini kini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari panas, namun juga sebagai ornamen dekoratif bernilai seni tinggi.
Eri Aksa Heryadi, pemimpin Sanggar Kinanti sekaligus pengrajin Payung Geulis asal Cisumur, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, mengungkapkan bahwa sanggarnya telah berdiri sejak tahun 2010. Nama Payung Geulis semakin dikenal sejak tahun 2017, ketika ia dipercaya untuk memproduksi 3.000 payung bersama komunitas payung yang lain guna menghiasi Kota Tasikmalaya.
“Kami ingin memperkenalkan Payung Geulis kepada masyarakat luas, tidak hanya melalui produk jadi, tapi juga dari proses pembuatannya. Di pameran Jayantara ini lebih ke Edukasi pengunjung bisa belajar langsung, mulai dari merangkai hingga melukis payung sesuai motif yang diinginkan,” jelas Eri.
Harga Payung Geulis bervariasi, mulai dari Rp35.000 hingga jutaan rupiah, tergantung ukuran, bahan, dan kerumitan lukisan. Dalam produksinya, Eri dibantu oleh enam karyawan dan empat mitra pembuat kerangka. Dalam satu hari, mereka mampu memproduksi hingga 30 payung.
Eri juga menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia atas terselenggaranya pameran ini. “Event seperti ini sangat penting untuk memperkenalkan produk UMKM, khususnya Payung Geulis, agar lebih dikenal oleh masyarakat lokal maupun luar daerah,” ujarnya.
BACA JUGA: Kebersamaan Warga Jelurahan Mekarsari Peringati HUT RI ke -80
Eri berharap akan ada regenerasi pengrajin muda, karena saat ini hanya terdapat delapan pengrajin aktif di Tasikmalaya. Ia juga mendorong pemerintah untuk lebih sering mengadakan pelatihan dan pameran UMKM sebagai upaya melestarikan budaya lokal.
“Jika generasi milenial dan Gen Z mulai mencintai Payung Geulis, saya yakin kelestariannya akan terjaga. Dan peran pemerintah sangat penting untuk menjaga keberlangsungan budaya ini,” pungkasnya. (Sari, ungkapsebab.com)
