Putra Jeje Wiradinata Mencuat di Bursa Ketua KONI
ungkapsebab.com, BERITA PANGANDARAN. Nama Arief Hikmawan Arief, putra bungsu mantan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, mulai ramai dibicarakan dalam bursa calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pangandaran. Sejumlah pihak menilai, Arief memiliki kapasitas dan pengalaman yang cukup untuk memimpin organisasi olahraga tersebut.
Meski belum secara resmi menyatakan maju, Arief menyebut dirinya siap jika para pengurus cabang replica Breitling olahraga (cabor) memberikan amanah untuk memimpin KONI. Ia menegaskan bahwa niatnya bukan untuk mencari jabatan, melainkan untuk berkontribusi bagi kemajuan olahraga di Pangandaran.
“Kami secara pribadi tidak akan mencalonkan. Tapi kalau kesempatan itu datang dan cabor memberikan kepercayaan, tentu kami siap menjalankan,” kata Arief saat ditemui di Warkop Pangandaran, pada Selasa, (21/10/2025).
Arief mengakui, dorongan untuk maju sebagai calon Ketua KONI datang dari replica watches berbagai kalangan, terutama dari insan olahraga. Namun, ia menegaskan tidak memiliki ambisi pribadi untuk menduduki jabatan tersebut. Bagi Arief, posisi Ketua KONI seharusnya diisi oleh sosok yang benar-benar memahami kebutuhan atlet dan arah pembinaan olahraga.
“Kalau mencalonkan diri berarti ada ambisi pribadi, kami tidak seperti itu. Kalau diberi kesempatan oleh cabor, insyaallah kami siap. Semua keputusan ada di tangan mereka,” ujarnya.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa Arief lebih memilih menunggu mandat replica Rolex watches daripada mendorong pencalonan diri. Sikap ini dinilai sebagian kalangan sebagai bentuk kedewasaan politik dan sportivitas dalam berorganisasi.
Jika dipercaya menjadi Ketua KONI, Arief berkomitmen memprioritaskan pembinaan atlet serta meningkatkan kesejahteraan mereka. Menurutnya, prestasi olahraga tidak bisa muncul secara instan, tetapi harus dibangun melalui sistem pembinaan yang berkelanjutan dan terencana.
Ia juga menyoroti struktur kelembagaan yang menurutnya masih perlu dibenahi. Arief menilai perlu adanya pemisahan antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) agar alokasi anggaran untuk olahraga dapat berjalan lebih efektif.
“Kalau Disdikpora dipisah, anggarannya bisa dua jalur. Jadi kalau ada bantuan dari Kemenpora, bisa langsung ke atlet, tidak harus lewat KONI dulu,” jelasnya.
Pandangan itu mencerminkan perhatian Arief terhadap efisiensi birokrasi dalam mendukung kemajuan olahraga daerah. Ia menilai, selama ini banyak potensi bantuan yang belum terserap maksimal karena mekanisme anggaran yang terlalu panjang.
Arief juga menyoroti kelemahan KONI Pangandaran yang dinilainya belum maksimal dalam pembinaan cabang olahraga. Ia menilai, organisasi ini perlu melakukan konsolidasi dan evaluasi secara menyeluruh agar mampu mencetak atlet berprestasi di tingkat provinsi maupun nasional.
“Pembinaan cabor harus jalan terus tanpa putus agar peluang prestasi makin besar. Apalagi ke depan ada agenda Porprov yang harus disiapkan matang. Kita akan seleksi pelatih, adakan uji tanding, dan fokus ke pembinaan jangka panjang,” tegasnya.
BACA JUGA: Dana Desa Dipertanyakan, Lima Sapi Menghilang
Menurut Arief, KONI bukan sekadar wadah administrasi olahraga, tetapi motor penggerak prestasi. Ia berjanji, jika dipercaya, akan membuka ruang komunikasi dengan seluruh pengurus cabor tanpa sekat.
“Kalau nanti cabor menyepakati secara formal, tentu kami akan menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya menutup perbincangan.
Dengan sikap tenang dan terbuka, Arief menampilkan diri bukan hanya sebagai figur muda dengan darah politik, tetapi juga sebagai calon pemimpin yang ingin membangun olahraga Pangandaran dengan kerja nyata, bukan sekadar wacana. (KMP/US)
